Bisa dibilang, pipa baja karbon adalah salah satu jenis pipa yang memiliki fungsi sentral di berbagai jenis industri. Sebut saja industri minyak dan gas, power plant atau pembangkit energi, industri hidrokarbon dan kimia, industri otomotif, industri furnitur dan industri-industri lainnya.

Pipa berbahan baja karbon ini sangat diminati karena kemampuannya mengalirkan fluida dalam suhu yang sangat ekstrem. Bahan logamnya yang kuat juga diyakini mampu menahan sifat-sifat panas, tekanan tinggi, atau sifat merusak lainnya.

Karakteristik Pipa Baja Karbon

Karakteristik Pipa Baja Karbon - isibangunan.com

Karakteristik Pipa Baja Karbon – isibangunan.com

Menurut The American Iron and Steel Institute (AISI), material baja disebut baja karbon ketika tidak memiliki kandungan minimum krom, nikel, kobalt, vanadium titanium, atau elemen lain yang sering kali ditambahkan agar bisa menghasilkan efek-efek tertentu. Baja karbon juga memiliki kandungan tembaga dan silikon di bawah 0,40 persen, dan kandungan mangan maksimum sekitar 1,65 persen.

Adapun kandungan utama dari baja Janis ini adalah Fe (Ferrum) atau besi yang dipadukan dengan C (Carbon) atau karbon. Besar kecilnya kandungan karbon inilah yang nantinya berpengaruh terhadap tingkat kekerasan material baja.

Semakin tinggi kandungan karbon, semakin rendah titik didih untuk peleburannya. hal ini nantinya berpengaruh terhadap kegetasan dan kekerasan baja. Kandungan karbon maksimal yang dibutuhkan adalah sekitar 1,7%. Kadar tersebut berpengaruh terhadap harga pipa baja karbon.

Jika disimpulkan, pipa baja karbon adalah pipa baja yang memiliki kandungan besi, karbon sebesar maksimal 1,7%, silikon dan aluminium, mangan yang tidak lebih dari 1,65%, dan unsur-unsur kimia lain seperti oksigen (O), belerang (S), dan nitrogen (N) yang jumlahnya sangat kecil. Dalam pipa baja ini juga terdapat kandungan elemen lain seperti Al, Cr, Co, Ni, dan Mo, yang batas minimumnya tidak ditentukan.

Untuk pembuatannya, jenis baja ini diproses dengan beberapa cara, yaitu

  • Proses konvertor, yakni dengan cara dipanaskan hingga kurang lebih 1500 oC dalam sebuah tabung yang berbentuk bulat lonjong dan menghadap ke samping
  • Proses Siemens Martin, yakni pemanasan dengan sistem regenerator yang bertemperatur kurang lebih 3000 oC
  • Proses basic Oxygen Furnance, yakni proses pembuatan baja dengan menggunakan oksigen murni tanpa nitrogen. Oksigen ditiupkan ke ruang baker, yang sebelumnya telah diisi dengan logam cair, kemudian ditambahkan bubuk kapur (CaO) agar kandungan P (Phosphor) dan S (Sulfur) bisa turun.
  • Proses dapur listrik, yakni pemanasan dengan menggunakan busur cahaya elektrode dan proses induksi listrik. Karenanya, bisa dibilang proses ini adalah proses pemanasan logam dengan temperatur yang tinggi.

Klasifikasi Baja Karbon

Klasifikasi Baja Karbon - image.slidesharecdn.com

Klasifikasi Baja Karbon – image.slidesharecdn.com

Kualitas baja karbon bisa dibedakan dari kandungan karbonnya (yang telah disebutkan tidak lebih dari 1,7%). Berikut ini adalah beberapa kualifikasi baja karbon didasari atas jumlah karbonnya.

  • LCS (Low Carbon Steel)

LCS Adalah baja dengan kadar karbon yang tidak melebihi 0,25 %. Baja karbon jenis ini memiliki kekuatan luluh hingga 275 Mpa (40.000 Psi) sertakekuatan tarik sebesar 415 dan 550 Mpa. Biasanya, LCS digunakan di bidang industri otomotif sebagai bodi mobil, serta dalam industri konstruksi untuk pipa, jembatan, hingga konstruksi kapal.

  • MCS (Medium Carbon Steel)

Kadar karbon baja yang satu ini berkisar antara 0,25% hingga 0,6 %. Karenanya, jenis baja ini cenderung lebih kuat dan keras dibandingkan dengan LCS (Low Carbon Steel). Dengan kadar karbon yang lebih tinggi, baja MCS biasanya digunakan untuk rel kereta api, mengingat sifatnya yang keras tidak mudah aus menghadapi tekanan dan suhu yang ekstrem.

  • HCS (High Carbon Steel)

Baja karbon yang satu ini memiliki kandungan karbon di atas 0.6% dan maksimum 1,4 %.  Karenanya, tak heran jika jenis baja HCS ini memiliki sifat yang sangat keras dan getas. Bahkan, proses pengerasannya pun tidak dilakukan dengan cara pemanasan, melainkan dikeraskan dengan cara tempering. Baja HCS biasanya digunakan untuk keperluan alat pemotong, tool steel, atau yang lainnya.

Bentuk dan Spesifikasi Pipa Baja Karbon

Pada dasarnya, pipa baja karbon diproduksi dengan berbagai variasi, baik dari segi bentuk, ukuran, spesifikasi, maupun harga pipa baja karbon. Berdasarkan bentuknya, pipa baja karbon terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Seamless Pipe

Yaitu pipa yang dibentuk tanpa adanya sambungan di sepanjang pipa tersebut. Karenanya, kualitas pipa jenis ini lebih baik serta merata (sama) di setiap jengkal permukaannya. Selain itu, pipa jenis ini juga tidak rentan terhadap perubahan bentuk yang biasa terjadi akibat efek pemanasan. Tak heran jika pipa baja karbon jenis ini sering digunakan di dunia industri, utamanya di perminyakan dan gas.

  • Straight Welded Pipe atau Butt Welded Pipe

Straight Welded Pipe sering disebut dengan pipa UOE . Pipa baja ini dibuat dari plat baja yang dilengkungkan kemudian dua sisi pertemuannya dilas hingga membentuk sebuah pipa tanpa celah. Keunggulan pipa jenis ini adalah mudah untuk mengontrol kualitas. Selain itu pemakaiannya juga cukup tahan lama. Pipa ini mudah difabrikasi sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

Dari bentuk-bentuk pipa baja karbon tersebut, muncul beragam jenis dan spesifikasi pipa baja karbon yang sering digunakan di dunia industri. Di antaranya:

  • ASTM A106 GR.A/GR.B/GR.C atau ASME SA 106 (Carbon Steel Seamless Pipes)

Jenis pipa yang satu ini diyakini mampu mengalirkan fluida dan gas yang bersuhu dan bertekanan tinggi. Pipa ini terdiri dari 3 tingkatan (grade A-B-C), dengan komposisi kimia yang berbeda. Biasanya, pipa ini digunakan untuk pemurnian minyak dan gas, ketel uap, pembangkit energi, atau yang lainnya.

  • ASTM A53 GR.B atau ASME SA53 (Carbon Steel Seamless Pipes)

ASTM A53 GR.B sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti saluran air dan sebagainya. Meski memang, pipa jenis ini juga biasa digunakan untuk keperluan industri pengelasan dan mesin.

  • A333 GR 3/6 (Carbon Steel Seamless Pipes)

Pipa A333 GR 3/6 terdiri dari 3 tingkatan, yaitu grade 1, 3, dan 6. Masing-masing grade memiliki kadar kandungan elemen dan ketebalan yang berbeda.

  • API 5L Line Pipe

Pipa baja karbon ini dibuat dengan ukuran ketebalan sekitar 0,205-0,512 inci, dan panjang yang berbeda di setiap ukurannya (R1, R2, R3, atau sesuai kebutuhan). Ciri khas utama dari pipa baja karbon ini adalah permukaannya memiliki lapisan antikarat dan bared black painting. Biasanya, pipa ini digunakan sebagai pipa minyak, pipa saluran, dan casing tube.

Beberapa merek yang bisa Anda pilih di antaranya adalah Tenaris NKK (Japan), Tenaris Dalmine (Spain), Tenaris Siderca (Argentina), Tenaris Silcotub (Romania), dan lain sebagainya.

Itulah beberapa informasi mengenai pipa baja karbon. Adapun harga pipa baja karbon berbeda-beda sesuai spesifikasinya. Semoga bisa menambah pengetahuan dan membantu Anda memilih pipa baja karbon sesuai kebutuhan.