Pipa merupakan benda berbentuk silinder panjang berlubang yang terbuat dari logam ataupun bahan-bahan lain. Pipa berfungsi sebagai sarana untuk menyalurkan bahan fluida berbentuk cair, gas, ataupun uap dari suatu tempat ke tempat tertentu.
Dalam kehidupan sehari-hari, pipa digunakan untuk berbagai keperluan. Salah satunya yang paling umum ditemui yaitu untuk mengalirkan air minum ke rumah-rumah penduduk.
Di dunia industri, jaringan perpipaan juga dapat ditemukan pada industri petrokimia, migas, hingga kilang-kilang penyulingan minyak mentah, baik itu yang berada di darat ataupun di laut.
Pada gedung-gedung bertingkat, baik yang digunakan untuk perkantoran, rumah sakit, apartemen maupun hotel, pipa juga digunakan untuk keperluan sanitasi, pendingin udara, serta pengaliran air saat terjadi kebakaran.
Bahkan, selain berfungsi untuk mengalirkan fluida, jenis pipa tertentu juga dapat digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan.
Pipa Baja Ringan
Secara umum, material yang banyak digunakan sebagai bahan dasar pipa dan komponennya terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu non-metallic (non-logam) dan metallic (logam). Khusus untuk bahan logam, kelompok ini dapat dibagi menjadi non-ferrous (bukan besi) dan ferrous (besi). Lebih jauh lagi, material berbahan besi juga dapat dibagi lagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu wrought iron (besi tempa), cast iron (besi tuang) dan steel (besi baja).
Dewasa ini, baja menjadi material yang paling banyak digunakan di dunia industri. Baja adalah logam yang dihasilkan dari perpaduan antara unsur besi, karbon, dan beberapa elemen lain seperti fosfor, mangan, sulfur, silikon, serta sebagian kecil aluminium, oksigen, dan nitrogen.
Dalam proses pembuatannya, baja dapat dibuat dengan metode hot rolled steel dan cold rolled steel. Hot rolled steel adalah metode pembuatan baja dalam keadaan panas. Baja yang dihasilkan dari metode ini sering disebut dengan baja konvensional, dan umumnya memiliki karakteristik yang berat, dengan ketebalan rata-rata di atas 5 mm.
Sedangkan untuk metode cold rolled steel, baja dibentuk pada kondisi dingin atau pada suhu ruang biasa. Dengan metode ini, baja yang dihasilkan umumnya memiliki karakteristik yang ringan dan tipis, sehingga muncul istilah baja ringan atau light gauge steel. Ketebalan baja jenis ini umumnya sekitar 0.4 mm sampai 3.0 mm.
Keunggulan Pipa Baja Ringan
Meski memiliki karakteristik yang ringan dan tipis, tetapi kekuatan baja ringan tidak kalah dengan baja konvensional. Baja ringan memiliki kekuatan tarikan yang cukup tinggi, yaitu sekitar 550 Mpa. Kekuatan tarikan ini lebih besar daripada baja biasa, yang meskipun karakteristiknya tebal dan padat, kuat tarikannya hanya sekitar 300 Mpa.
Karakteristik inilah yang membuat material baja ringan sering digunakan untuk konstruksi rumah. Berikut adalah beberapa kelebihan lain yang dimiliki jenis material baja ini:
- Memiliki bobot yang ringan. Dengan menggunakan material ini sebagai bahan konstruksi, maka beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya akan menjadi lebih ringan.
- Memiliki sifat non-combustible. Ini artinya, baja ringan tidak akan memperbesar api ketika terbakar, sehingga sangat cocok digunakan sebagai struktur atap atau kanopi.
- Bersifat tahan rayap. Dibanding bahan kayu, material baja ringan tentu akan lebih awet dijadikan konstruksi rumah karena bebas dari serangan rayap
- Mudah dalam hal pemasangan atau instalasi. Dengan demikian, maka pekerja konstruksi akan lebih mudah dalam bekerja dan waktu penyelesaian bangunan tentunya pun dapat lebih cepat.
- Tidak berubah bentuk karena masalah cuaca. Meskipun cuaca berubah, baja ringan tidak akan mengalami pemuaian atau penyusutan sedikit pun.
Jenis-Jenis Pipa Baja Ringan
Jenis pipa baja ringan yang banyak ditemukan di pasaran antara lain adalah pipa galvanis dan galvalum. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai kedua jenis pipa baja ringan tersebut
Pipa Galvanis
Pipa galvanis merupakan jenis pipa baja ringan yang diberi lapisan pelindung yang komposisinya terdiri dari 98 persen zinc dan 2 persen aluminium. Proses pelapisan zinc atau yang dikenal dengan istilah galvanisasi ini bertujuan untuk menghindarkan material baja dari kerusakan akibat korosi dan karat.
Dengan daya tahan karatnya yang baik, pipa baja galvanis ini sering digunakan pada sistem perpipaan air di rumah-rumah, instalasi listrik di permukaan tanah, konstruksi bangunan, hingga industri otomotif.
Pipa Galvalum
Pipa galvalum merujuk pada pipa baja ringan dengan pelapisan yang komposisinya terdiri dari 55 persen aluminium, 43.5 persen zinc, 1.5 persen silikon, dan sisanya unsur-unsur lain.
Kandungan aluminium yang tinggi pada galvalum membuat jenis baja ringan ini memiliki daya tahan karat yang lebih baik dibandingkan galvanis. Bahkan, beberapa referensi mengatakan bahwa baja ringan galvalum memliki ketahanan karat dan korosi mencapai empat kali lipat lebih baik dibandingkan baja ringan galvanis.
Empat Hal yang Perlu Dihindari Agar Material Baja Ringan tidak Cepat Berkarat
Meski umumnya material baja ringan dilapisi zat antikarat, tetapi bukan berarti meterial ini benar-benar terbebas dari korosi atau pengkaratan. Ada empat hal yang dapat menjadi pemicu timbulnya karat pada bajar ringan. Berikut adalah di antaranya.
Goresan
Goresan pada baja dapat membuat material tersebut bersentuhan langsung dengan oksigen. Ketiga oksigen dan zat kimia baja baja bertemu, maka akan timbul proses oksidasi yang dapat menimbulkan karat.
Karenanya, jika baja ringan tidak sengaja tergores atau terjadi kesalahan pemotongan pada saat proses pemasangan, disarankan untuk segera melapisinya lagi dengan pelapis antikarat.
Larutan Asam
Larutan yang bersifat asam sangat reaktif saat bersinggungan dengan permukaan baja ringan. Meskipun telah dilapisi pelapis antikarat, tetapi jika baja ringan terus-terusan terpapar larutan asam, maka coating atau lapisan antikaratnya dapat terkelupas dan pada akhirnya menimbulkan karat.
Contoh larutan asam yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah produk pembersih lantai dan keramik. Karenanya, pastikan baja ringan berada dalam jarak yang cukup jauh dari larutan tersebut.
Perubahan Cuaca
Baja ringan bukanlah material yang dimaksudkan untuk penggunaan di luar ruangan. Sebab, material ini tidak tahan terhadap perubahan cuaca yang tidak menentu. Jika dibiarkan terkena paparan panas dan terpaan hujan secara masif, maka proses kerusakan akibat korosi akan lebih cepat terjadi.
Untuk itu, pastikan agar material ini hanya diguakan di dalam ruangan saja. Sebagai upaya pencegahan, hindari pula pemasangan material baja ringan pada saat musim hujan.
Air Semen
Menempelnya air semen pada permukaan material baja ringan dapat menimbulkan reaksi kimia yang berpotensi merusak lapisan antikaratnya. Hal ini bahkan dapat lebih cepat terjadi pada permukaan baja ringan yang berjenis galvanis.
Karena itu, sebisa mungkin hindarkan proses pembetonan atau pengaplikasian adonan semen secara langsung di atas rangka baja ringan. Sebaliknya, buatlah lapisan kedap air sebagai pembatas untuk hal tersebut.
Harga Pipa Baja Ringan di Pasaran
Harga pipa baja ringan di pasaran tentunya cukup relatif, tergantung dari merek, kualitas, ukuran, serta jenis pipa baja ringan yang ingin Anda beli. Pipa baja ringan galvanis misalnya, jenis pipa ini tersedia dalam ukuran diameter mulai dari 0.5 – 8 inci dan ketebalan 2.45 – 6.10 mm.
Untuk harganya, harga pipa baja ringan jenis galvanis medium dengan panjang 6 meter berkisar antara Rp93.000 sampai Rp2.543.000. Sementara untuk pipa galvanis SCH 40, harganya mulai dari Rp95.000 sampai 3.225.000.
Demikianlah beberapa hal terkait pipa baja ringan dan harga pipa baja ringan di pasaran. Semoga penjelasan mengenai pipa baja ringan di atas dapat bermanfaat bagi Anda.
Leave A Comment