Jakarta – Lantai rumah. Apa yang menjadi pertimbangan utama saat memilih jenis lantai untuk rumah? Harga, kualitas, atau kepraktisan? Apapun pilihan Anda, pastikan untuk memasang jenis lantai yang sesuai dengan kebutuhan ruangan.
Penggunaan vinyl dan keramik sering dijumpai pada pemasangan lantai rumah, baik untuk ruang tamu, ruang keluarga, serta kamar mandi. Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Tugas Anda adalah memilih mana yang paling cocok untuk dipasang berdasarkan jenis ruangan, luas, serta bujet yang dimiliki.
Kebanyakan orang memilih memasang lantai vinyl untuk menambah aksen mewah pada rumah. Selain itu, vinyl juga dinilai paling pas untuk berbagai jenis ruangan karena kemudahan pemasangannya. Di sisi lain, keramik menjadi alternatif utama dalam pemasangan lantai rumah yang murah dan tahan lama.
Berikut beberapa perbandingan antara lantai vinyl dan keramik yang bisa Anda gunakan sebagai patokan.
Tampilan Fisik Lantai Rumah
Lantai Vinyl
Jika hal utama yang menjadi perhatian Anda sebelum memasang lantai rumah adalah soal penampilan akhir, lantai vinyl adakah jawaban yang paling pas.
Dilihat dari tampilan fisiknya, lantai vinyl memiliki desain yang lebih unik, beragam, serta menarik jika dibandingkan dengan lantai keramik. Lantai vinyl banyak dijumpai pada pemasangan di ruang tamu atau ruang keluarga yang menonjolkan tampilan visual.
Lantai jenis ini diproduksi dalam bentuk kotak seperti keramik, dan menyerupai lembaran atau papan kayu, namun dengan tekstur permukaan yang lebih halus. Selain itu, bentuk dan ukuran lantai vinyl cukup fleksibel, sehingga bisa disesuaikan dengan luas dan bentuk ruangan itu sendiri.
Pelapis lantai ini memiliki gaya, corak, dan warna yang beragam. Vinyl dibuat menggunakan bahan dari polyvinyl chloride (PVC) yang telah banyak digunakan dalam proses konstruksi.
Sayangnya, tidak banyak penjual yang memasarkan lantai vinyl kualitas terbaik. Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi Anda untuk memilih mana jenis yang terbaik. Pastikan untuk memilih jenis vinyl yang antibakteri, antigores, serta antijamur.
Lantai Keramik
Berbeda dengan lantai vinyl, lantai keramik cenderung lebih “statis”. Maksudnya, sifatnya tidak fleksibel seperti lantai vinyl, sehingga untuk proses modifikasi pun tidak mudah dilakukan.
Misalnya saja, saat Anda ingin melakukan renovasi rumah dan mengganti pelapis lantai, membongkar lantai keramik bukanlah pekerjaan yang mudah.
Sebelum melakukan pemasangan lantai keramik, ada baiknya Anda berpikir matang tentang gaya, warna, dan model yang dipilih. Selain berkenaan dengan model pelapis lantai, pertimbangan tersebut juga berhubungan dengan luas dan ukuran ruangan yang akan digunakan.
Keramik terbuat dari tanah liat yang dilapisi oleh material bernama glazur. Lapisan ini kebanyakan dibuat tanpa warna, namun ada juga yang memproduksi glazur dengan warna beragam untuk membuat tampilan keramik semakin cantik.
Selain itu, bentuknya yang monoton membuat pemasangan keramik pada sudut ruangan menjadi hal yang cukup rumit. Dibutuhkan keahlian dan alat khusus untuk memotong keramik supaya pas di ruang kecil yang tersedia.
Dari sini, kita bisa simpulkan bahwa selain lebih fleksibel, memiliki lebih banyak model, dan praktis, lantai vinyl lebih unggul dari segi tampilan fisik.
Ketahanan dan Keawetan
Lantai Vinyl
Salah satu kriteria yang sering dijadikan patokan dalam menilai kualitas sebuah pelapis lantai adalah ketahanannya. Dalam hal ini, banyak orang menilai bahwa lantai vinyl yang terbuat dari lapisan PVC tidak cukup kuat untuk menahan beban berat seperti lemari, kulkas, atau perabot rumah lainnya.
Dari tekstur permukaannya, lantai vinyl lebih halus ketimbang lantai kayu biasa karena di bawah permukaannya dilapisi oleh kain atau busa. Oleh karena itu, seringkali Anda akan merasa empuk saat memijakkan kaki di lantai vinyl.
Hal tersebut tidak serta merta membuat kekuatan lantai vinyl dalam menahan beban berkurang; sebaliknya, pelapis ini dinilai awet berkat perawatannya yang mudah, fleksibel untuk menopang perabot, serta karakteristiknya yang antijamur.
Lantai vinyl memberi kemudahan bagi pemilik rumah untuk membersihkannya dari kotoran. Karena memiliki permukaan yang halus, Anda cukup mengepel atau menggosok dengan kain lap saat menemukan permukaan yang kotor.
Selain itu, pelapis vinyl yang antiair membuat lantai ini memiliki tingkat keawetan yang cukup tinggi, yakni rata-rata sekitar 10 sampai 15 tahun.
Lantai Keramik
Dibandingkan dengan pelapis lantai vinyl, keramik memiliki tingkat kekerasan material yang lebih baik, terutama pada lapisan atasnya. Keramik cenderung memiliki karakter yang lebih stabil, dan cocok digunakan untuk menahan beban berat, serta tahan terhadap perubahan cuaca, suhu, serta kelembapan.
Karakteristik lantai keramik memiliki ketahanan dan keawetan tahan lama terutama jika pemasangannya dilakukan dengan baik. Materialnya yang terbuat dari bahan yang kuat, sehingga sulit rasanya untuk merusak lantai keramik tanpa sengaja.
Salah satu karakteristik terbaik dari lantai keramik adalah stabilitasnya. Hal tersebut berkat pemasangannya yang fixed menggunakan campuran semen sebagai perekat di bawahnya, sehingga keramik tidak akan berubah bentuk meski suhu ruangan berubah drastis
Nah, di sini lah letak tantangan dalam pemasangan lantai keramik. Dibutuhkan keahlian khusus supaya keramik bisa terpasang dengan baik. Ketahanan keramik tersebut sebenarnya juga menjadi salah satu sisi negatifnya; permukaannya yang tidak fleksibel bisa membuat lantai retak atau pecah ketika terhantam benda keras.
Hal itu berbeda dengan lantai vinyl yang memiliki lapisan kuat namun lebih fleksibel untuk menahan beban.
Material Bahan
Lantai Vinyl
Akhir-akhir ini, semakin banyak orang yang beralih ke perlengkapan yang ramah lingkungan, termasuk dari segi konstruksi rumah dan isinya. Sayangnya, pelapis lantai vinyl terbuat dari bahan plastik yang cukup sulit untuk didaur ulang.
Komponen utama dari lantai vinyl adalah PVC, dengan lapisan-lapisan di bawahnya yaitu compact layer, glass fiber, dan printing layer.
Material PVC (plastik) sering digunakan dalam konstruksi bangunan, terutama pada pembuatan plafon, penyekat ruangan (dinding), sistem insulasi, bahkan bahan pakaian.
Lantai vinyl dilapisi oleh bahan UV coated wear layer yang melindungi permukaannya dari jamur sehingga membuat penggunaannya semakin tahan lama. (Klik disini untuk pemesanan vinyl click)
Namun demikian, ada juga produsen yang membuatnya dengan komponen utama yang mudah diperoleh; garam dan serbuk kayu. Meski kebanyakan produksi lantai vinyl didominasi oleh bahan plastik, tapi sifatnya yang fleksibel membuat pelapis ini ramah lingkungan.
Bahan-bahan yang digunakan juga memiliki karakteristik antijamur, antibakteri, antislip, antikimia, dan sebagainya. Hal tersebut membuat perawatan lantai vinyl lebih mudah dan murah. (Klik disini info harga terbaru vinyl click)
Jika Anda merasa bosan dengan dekorasi rumah, misalnya, cukup melepas perekat lantai dan mengganti warna pelapis atasnya dengan desain yang lebih disukai tanpa harus merusak seluruh bagian lantai. Alternatif lain adalah dengan melakukan modifikasi lantai untuk menambah variasi.
Lantai Keramik
Bisa dibilang, lantai keramik adalah produk sekali pakai. Jika Anda telah melakukan pemasangan keramik pada ruangan rumah, akan sulit untuk melakukan modifikasi atau mengganti dekorasi tanpa merusaknya.
Jika lantai berbahan vinyl sulit didaur ulang karena terbuat dari material plastik, keramik memiliki karakteristik seperti barang pecah belah sehingga mudah pecah.
Namun demikian, penggunaan keramik sangat populer dalam konstruksi lantai bangunan rumah, hotel, gedung perkantoran, dan sebagainya.
Bahan keramik itu sendiri telah digunakan lebih dari 4000 tahun sebelum masehi untuk membuat pot bunga dan sebagai campuran batu bata. Materialnya terbuat dari campuran tanah liat, batu, kapur, aluminium, dan zat aditif lainnya.
Semua bahan tersebut dibentuk dalam kondisi plastis, kemudian dikeringkan dan dibakar melalui beberapa tahapan. Tergantung dari kualitasnya, ada jenis lantai keramik yang tahan panas sampai 1200° Celsius.
Meski terlihat kuat di luar, sebenarnya keramik memiliki sifat yang cukup rapuh. Karakteristik lain dari bahan lantai keramik adalah sifatnya yang tahan korosi, dan memiliki konduktivitas panas yang rendah.
Proses Pemasangan
Lantai Vinyl
Pemasangan lantai vinyl diilai cukup mudah, sehingga bisa dilakukan oleh siapa pun, termasuk orang yang awam dalam bidang konstruksi.
Kebanyakan paket lantai vinyl dijual terpisah dengan perekatnya. Pastikan Anda melakukan pengukuran luas lantai ruangan terlebih dahulu sebelum membeli jumlah lembaran atau roll. (Klik disini untuk pemesanan vinyl click)
Proses pemasangan lantai vinyl bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Siapkan Area Lantai Rumah yang Akan Dipasang
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengukur luas lantai yang akan dipasang. Pastikan lantai dalam keadaan bersih, kering, dan rata. Jika perlu, Anda bisa menyapu dan mengepel lantai; yang terpenting adalah memastikan tidak ada partikel yang bisa mengganjal saat proses instalasi.
Lantai yang terbuat dari semen harus dipastikan berada dalam kondisi tidak lembap dan bersih. Biasanya lantai yang terbuat dari semen memiliki beberapa lubang kecil atau retakan minor pada hasil akhirnya. Anda bisa menutup celah-celah tersebut menggunakan cat. Jika Anda telah melakukan pengecatan, pastikan cat telah kering.
Untuk pemasangan pelapis vinyl di atas lantai keramik pun harus melalui inspeksi yang menyeluruh. Permukaan yang retak harus ditutup terlebih dahulu, dan harus melalui proses pembersihan.
Sebelum menginstalasi lantai vinyl, Anda juga perlu memastikan suhu pada permukaan lantai. Jangan sampai melakukan instalasi jika lantai terasa panas akibat terpapar sinar matahari, atau bahkan terlalu dingin dan lembap. Idealnya, suhu permukaan yang baik untuk ditutup pelapis vinyl berkisar di 15° sampai 20° Celsius.
Ingat bahwa lantai vinyl lebih cocok dipasang pada permukaan lantai dalam ruangan ketimbang outdoor. Jika Anda ingin memasang lantai vinyl pada area teras, pastikan untuk menggunakan pelapis untuk melindungi lantai dari paparan sinar matahari langsung. (Klik disini info harga terbaru vinyl click)
2. Persiapkan Lapisan Vinyl yang Akan Digunakan
Selain menyiapkan area lantai, Anda juga perlu menyiapkan pelapis lantai vinyl yang akan digunakan. Sebelum diinstalasi, pastikan vinyl sudah disimpan dalam suhu ruangan selama kurang lebih 24 jam. Hal tersebut perlu dilakukan untuk memastikan lapisannya betul-betul kering.
3. Lakukan Pembagian pada Permukaan Lantai
Setelah kondisi lantai dirasa pas untuk mulai dipasangi pelapis vinyl, ada baiknya untuk melakukan partisi ruangan secara merata. Hal ini bertujuan supaya pemasangan lantai lebih mudah; tanpa melakukan partisi, pemasangan pada lantai yang luas akan cukup merepotkan.
Cara termudah adalah dengan menggunakan tali, dan membagi ruangan menjadi persegi dengan bentuk sama rata.
4. Lakukan Pemasangan
Ambil gulungan lantai vinyl yang telah didiamkan pada suhu ruangan, dan siapkan perekat untuk memasang pada permukaan lantai. Jika Anda telah membagi ruangan menjadi beberapa bagian sama rata, proses pemasangan bisa dimulai dari ujung ke ujung.
Namun jika pembagian ruangan dirasa merepotkan, Anda bisa mulai memasang untuk seluruh lantai yang dimulai dari titik tengah ruangan. Hal ini ditujukan untuk mengurangi jumlah potongan dari lembaran vinyl tersebut.
Jika ternyata ada bagian lantai yang tidak pas dengan lembaran, Anda bisa memotongnya menggunakan cutter; pastikan untuk melapisi bagian bawah sebelum memotong.
Pastikan pola vinyl memiliki posisi satu arah untuk membuat tampilan visual yang cantik. Oleskan lem pada permukaan lantai yang akan dipasang menggunakan kuas, serta pada bagian bawah lantai vinyl.
Namun, jangan langsung memasang vinyl pada permukaan lantai tersebut; tunggu sampai lem agak mongering, baru kemudian tempelkan lembaran vinyl di atas permukaan lantai.
Untuk memastikan keduanya merekat dengan baik, Anda bisa menekan vinyl dengan cara menginjak atau menggunakan roller.
5. Proses Finishing
Setelah proses pemasangan selesai, Anda harus membersihkan sisa perekat atau lem yang meluber pada permukaan vinyl. Untuk mengaburkan tampilan lem, sebaiknya gunakan lem yang memiliki warna senada dengan warna lantai vinyl yang dipasang.
Selain membersihkan permukaan dari sisa-sisa perekat, Anda juga bisa mengaplikasikan pelapis lantai yang antiair serta antijamur untuk meningkatkan ketahanan lantai.
Setelah seluruh bagian lantai terpasang dengan baik, jangan langsung memindahkan perabot ke dalam ruangan tersebut. Ada baiknya untuk menunggu 24 sampai 72 jam sebelumnya.
Lantai Keramik
Proses pemasangan lantai keramik sedikit lebih rumit jika dibandingkan dengan lantai vinyl. Kebanyakan orang akan menggunakan jasa pihak ketiga untuk melakukan instalasi keramik pada lantai rumah. Namun, jika Anda ingin memasang lantai keramik secara mandiri, berikut langkah-langkah yang bisa diikuti:
1. Pilih Keramik
Jenis, ukuran, dan motif keramik yang dijual di pasaran sangat beragam, sehingga Anda harus memilih yang kualitasnya baik serta sesuai dengan penggunaan ruangan. Misalnya saja, jika ingin memasang keramik di kamar mandi, sebaiknya memilih motif mosaik yang antilicin.
2. Lakukan Pengukuran Lantai Ruangan
Salah satu pertimbangan sebelum memasang lantai keramik adalah mengukur luas permukaan lantai ruangan Anda. Hal ini akan membantu Anda menentukan untuk membeli keramik berukuran besar, sedang, atau kecil.
Karakteristik keramik yang tidak fleksibel membuat pemilihan ini harus dilakukan dengan hati-hati supaya tidak banyak potongan keramik yang dibuang. Pasang tali pembatas di setiap sudut lantai supaya proses pemasangan bisa lurus dan rata.
3. Proses pemasangan
Aplikasikan perekat keramik (campuran pasir dan semen atau mortar perekat keramik) secara merata pada permukaan lantai yang akan dipasang. Perlu diingat bahwa perekat tersebut memiliki sifat yang cepat kering, sehingga Anda cukup mengaplikasikannya setiap rentang 2 sampai 3 ubin.
Setelah perekat diaplikasikan dengan rata, letakkan lantai keramik dan tekan secara perlahan. Pastikan posisi keramik sudah terpasang dengan stabil; gunakan palu karet untuk mengetok permukaannya sampai betul-betul terasa merekat dengan kuat.
Jika terdengar suara mendengung saat Anda memukul permukaan keramik, hal itu menunjukkan bahwa ada bagian bawah lantai yang tidak merekat. Sebelum perekat mengering, angkat kembali keramik, ratakan perekat, kemudian lakukan pemasangan kembali.
4. Proses finishing
Setelah pemasangan lantai keramik, kita sering menjumpai adanya celah di antara satu ubin keramik dan yang lainnya. Untuk mengisi celah tersebut, Anda bisa menggunakan grout atau mortar yang sering digunakan untuk menutup celah.
Pastikan Anda membersihkan sisa luberan perekat keramik dengan cara mengepel dan menggosok lantai sampai bersih.
Itulah beberapa perbedaan antara lantai vinyl dan keramik yang sering digunakan sebagai pelapis lantai rumah. Sebelum memilih salah satu, pastikan Anda mengetahui karakteristik masing-masing untuk disesuaikan dengan kebutuhan rumah.
wahh makasih informasinya. jadi lebih paham lagi antara keramik dan lantai vinyl. ditunggu artikel lainnya