Pipa besi telah lama menjadi sarana penyaluran air dan gas dalam sejarah manusia. Saat ini, keberadaannya memang sudah disaingin oleh berbagai jenis pipa dari bahan lain. Terutama pipa baja yang memiliki tingkat ketahanan lebih baik dan tahan korosi. Meski begitu, pipa besi masih tetap dipakai oleh masyarakat dan industri.

Terdapat 2 jenis pipa besi yang saat ini terdapat di pasaran, yakni pipa besi cor dan pipa besi ductile. Keduanya sama-sama dipakai untuk menyalurkan air atau fluida lainnya. Selain itu, keduanya juga tersedia dalam berbagai ukuran. Termasuk di antaranya adalah opsi pipa besi tebal 3 mm.

Sejarah Pipa Besi

Sejarah Pipa Besi - triadmetals.com

Sejarah Pipa Besi – triadmetals.com

Hanya saja, dari kedua jenis pipa ini, mana yang lebih baik? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita bisa merunut sejarah beberapa ratus tahun ke belakang. Tepatnya pada abad ke-17.

Pada waktu tersebut, diketahui terdapat pipa besi tertua yang telah dipasang oleh manusia. Pipa besi tersebut dipakai untuk menyalurkan air menuju ke Chateau de Versailles, Prancis. Tidak hanya tua, pipa besi tersebut juga memiliki ukuran panjang, sejauh 35 km.

Lalu, jenis pipa besi manakah yang digunakan di Chateau de Versailles tersebut? Taklain adalah pipa besi cor. Proses pembuatannya memang tidak terlalu rumit. Terdapat tiga metode yang dipakai dalam proses pembuatannya, yakni pengecoran secara horizontal, vertikal, dan sentrifugal.

Proses pengecoran sentrifugal berperan besar dalam perkembangan teknologi pipa besi. Teknik yang diciptakan oleh pria keturunan Prancis-Brazil bernama Dimitri Sensaud deLavaud ini masih dipakai hingga sekarang. Terutama, dalam proses pembuatan pipa besi ductile.

Lalu, kapan pipa besi ductile mulai digunakan oleh manusia? Pipa besi ductile pertama kali dibuat pada tahun 1950-an. Selanjutnya, pipa ini dipasarkan secara umum untuk pertama kalinya di tahun 1960-an.  Hanya saja, proses instalasinya baru bisa dipakai pada tahun 1970-an.

Sejak itu, penggunaan pipa ductile pun lebih banyak dibandingkan pipa besi cor. Apalagi, pipa ductile memiliki ketahanan terhadap korosi jauh lebih baik dibandingkan pipa besi cor. Tanpa perlu perawatan khusus, pipa besi ductile mampu bertahan selama 40 tahun.  Bahkan, diperkirakan pipa ductile mampu bertahan hingga 100 tahun.

Meski begitu, pipa besi cor masih banyak dipakai untuk sarana penyaluran air, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Pipa ini memiliki harga yang relatif lebih murah dibandingkan pipa besi ductile. Selain itu, korosi yang terjadi pada pipa besi cor juga bisa diatasi dengan pola perawatan tertentu.

Standar Ukuran Pipa Besi

Standar Ukuran Pipa Besi - primabesi.com

Standar Ukuran Pipa Besi – primabesi.com

Baik pipa besi cor ataupun ductile, telah memiliki standar ukurannya masing-masing. Terutama standar ukuran ketebalan dinding serta diameternya. Terdapat beberapa standar yang digunakan dengan satuan yang berbeda.

Amerika menggunakan metode bernama Nominal Pipe Size (NPS) dalam standar ukuran pipa. Nilai NPS ini bervariasi antara 1/8 hingga 92. Sementara itu, Eropa punya standar ukuran yang mereka sebut dengan Diameter Nominal. Berbeda dengan NPS yang memakai satuan inci, DN menggunakan satuan milimeter.

Selain DN dan NPS, ada pula outer diameter (OD) yang mengukur diameter luar sebuah pipa. Selain itu, ada pula satuan bernama schedule (sch) yang dipakai untuk mengukur ketebalan dinding pipa. Pipa dengan ukuran dinding yang tipis, dipakai untuk tekanan rendah. Sebaliknya, pipa dengan dinding tebal, cocok untuk pemakaian tekanan tinggi.

Penetapan nilai sch pada pipa telah dilakukan oleh American Society of Mechanila Engineers (ASME). Saat ini, standar ketebalan pipa dimulai dari SCH 5, 5S, 10, 10S, 20, 30, 40, 40S, 60, 80, 80S, 100, 120, 140, dan 160. Selain itu, ada pula nilai sch yang telah digunakan oleh American Standard Association sejak tahun 1927, yakni standard weight (STD), extra strong (XS), dan double extra-strong (XXS).

Perlu diketahui, nilai yang tercantum pada DN tidak sepenuhnya sesuai dengan satuan milimeter. Menurut ISO 6708, mendefinisikan satuan pada DN sebagai spesifikasi tidak berdimensi. Hanya saja, disebutkan kalau DN memiliki hubungan tak langsung dengan diameter.

Standar Kualitas Pipa Besi

Standar Kualitas Pipa Besi - solusibesibaja.com

Standar Kualitas Pipa Besi – solusibesibaja.com

Kalau ingin membeli pipa besi tebal 3 mm, Anda tidak hanya perlu mengacu pada standar ukuran. Di waktu yang sama, kualitas juga harus menjadi perhatian. Untuk hal yang satu ini, terdapat 3 standar kualitas yang bisa menjadi acuan, yakni standar ASME, American Society for Testing and Materials (ASTM), dan American Petroleum Institute (API).

  • Standar ASME

Standar ASME dikenal sebagai salah satu metode standardisasi tertua yang ada di Amerika Serikat. Mereka memiliki standar untuk berbagai jenis produk. Terdapat lebih dari 600 kode yang mencakup area teknis luas. Untuk standar pipa, ASME memiliki kode seri B31.

Dalam kode ini, terdapat berbagai jenis pipa yang dipakai untuk tujuan khusus. Misalnya, sistem transpisi dan distribusi gas menggunakan pipa tercantum pada kode B31.8-2012. Standar ini mencakup berbagai hal, termasuk di antaranya adalah fabrikasi, desain, instalasi, pengujian, hingga aspek perawatan dan inspeksi.

  • Standar ASTM

Standar pipa internasional berikutnya dimiliki oleh ASTM yang telah berdiri sejak tahun 1898. Seperti halnya ASME, ASTM punya standar untuk berbagai produk. Pipa hanyalah satu di antara banyak produk yang telah distandardisasi oleh ASTM.

Dalam penetapannya, standar ASTM biasanya menggunakan standar ASME sebagai bahan rujukan. Untuk produk pipa besi cor, AST memiliki berbagai standar. Termasuk di antaranya adalah kode A53/A53M-02. Kode standar ini mengatur spesifikasi berbagai jenis pipa, termasuk pipa baja, pipa seamless, ataupun welded.

  • Standar API

Berbeda dengan dua lembaga standardisasi sebelumnya, API merupakan lembaga yang secara khusus melakukan standardisasi untuk berbagai produk pada industri perminyakan. Mereka secara rutin memublikasikan standar teknis yang harus dipenuhi dalam industri perminyakan. Termasuk di antaranya adalah standar kesehatan, keselamatan kerja, ataupun standar keamanan.

Mereka pun punya beragam standar yang ditujukan secara khusus untuk pemipaan. Misalnya, ANSI/API RP 1110 yang mengatur tentang standar pengujian tekanan pada jaringan pipa liquid industri perminyakan.

Saat menggunakan produk pipa besi untuk keperluan industri, standar yang dipenuhi memang banyak. Mengingat, produk untuk industri memiliki tingkat ketahanan yang berbeda dengan produk pipa untuk rumah tangga. Apalagi, pipa yang ditujukan untuk menyalurkan liquid dengan tekanan tinggi.

Sementara itu, produk pipa besi untuk rumah tangga cenderung memiliki spesifikasi lebih sederhana. Apalagi, penggunaannya juga tidak terlalu kompleks. Kebanyakan dipakai untuk menyalurkan air. Oleh karena itu, konsumen di tingkat rumah tangga kerap hanya memperhatikan standar ukuran.

Terlepas dari hal tersebut, semua standar tersebut, baik standar ukuran ataupun standar kualitas, berlaku untuk semua jenis pipa. Termasuk di antaranya adalah pipa besi cor dan pipa besi doctile. Jangan sampai terjadi kesalahan instalasi gara-gara tidak memahami standar pipa yang Anda butuhkan.