Pipa adalah benda berbentuk silinder yang memiliki lubang di bagian tengahnya dan terbuat dari berbagai bahan, seperti logam dan plastik. Secara umum, pipa memiliki fungsi mendistribusikan atau mengalirkan berbagai jenis fluida atau cairan ke arah yang dituju. Fluida yang dialirkan melalui pipa memiliki suhu dan tekanan yang berbeda-beda. Selain zat cair, gas atau bahkan benda padat juga dapat dialirkan melalui pipa.
Pengelompokan Jenis Pipa
Pipa dapat dibedakan berdasarkan diameternya. Namun, pipa juga bisa dibedakan berdasarkan jenis zat yang dialirkannya. Contohnya pipa air, pipa minyak, pipa gas, pipa uap, pipa lumpur, dan lain-lain. Berdasarkan cara pembuatannya, ada tiga jenis pipa, yaitu pipa yang dibuat tanpa pengelasan (seamless), pipa yang dibuat dengan pengelasan (welded), dan pipa yang dibentuk dengan cara casting sentrifugal dari logam campuran yang panas (ductile).
Berdasarkan struktur bahan baku, ada beberapa jenis pipa, yaitu pipa carbon steel, pipa carbon moly, pipa stainless steel, pipa duplex, pipa galvanis, pipa ferro nikel, pipa chrom moly, pipa PVC, dan pipa HDPE (high density polyethylene). Selain jenis tersebut, ada pula jenis pipa fiberglass, pipa wrought iron (besi tanpa tempa), pipa tembaga, dan lain-lain.
Selain untuk kebutuhan rumah tangga, pipa juga sering digunakan untuk dunia industri dengan jenis fluida yang lebih beragam, bahkan dengan sifat yang lebih ekstrem. Tidak seperti kebutuhan rumah tangga yang umumnya menggunakan pipa dengan material yang lebih lunak seperti pipa PVC, pada skala industri, digunakan pipa dengan ketahanan yang lebih tinggi, seperti pipa baja. Dalam dunia industri, pipa umumnya digunakan dalam instalasi pembangkit listrik, industri bahan migas, penyulingan minyak mentah, distribusi dan transmisi gas, dan lain-lain.
Pipa baja memiliki kekuatan yang lebih tinggi, serta daya tahan dan elastisitas yang lebih baik dibandingkan pipa jenis lainnya. Pipa baja memiliki resistensi tinggi yang mampu menahan tekanan internal dan eksternal juga perlakuan kejut dan getaran. Pipa baja umumnya terbuat dari bahan dengan tekanan yield antara 210-350 Mpa, sementara kekuatan tariknya antara 340-650 MPa. Oleh karena itu pipa baja sangat cocok digunakan untuk mengalirkan fluida yang sifatnya ekstrem dan membutuhkan sistem perpipaan yang aman. Fluida seperti minyak juga benda gas bertekanan tinggi umumnya harus dialirkan melalui pipa baja.
Pipa baja memiliki harga yang bervariasi sesuai dengan spesifikasi dan peruntukannya. Jika berencana untuk membangun industri dengan bahan baku pipa baja di tahun depan, harga pipa baja 2018 diprediksi tidak jauh berbeda dengan harganya di tahun 2017. Namun, sebelum itu mari kita simak berbagai jenis pipa baja dan peruntukannya dalam industri berikut.
Jenis-Jenis Pipa Baja untuk Industri
Ada dua jenis pipa baja yang diklasifikasikan menurut komposisi kimia yang menyusunnya, yaitu pipa baja (carbon steel) dan baja paduan (low alloy steel).
1. Pipa baja karbon (carbon steel)
Pipa baja karbon tersusun atas perpaduan besi (Fe) dan karbon (C). Kandungan karbon pada pipa baja karbon kurang dari 1,7%, kandungan mangan kurang dari 1,65%, juga sejumlah aluminium (Al), dan silikon (Si). Pipa baja karbon juga mengandung kontaminan seperti oksigen (O), belerang (S), nitrogen (N), dan tidak ada batas minimal yang ditentukan untuk elemen seperti Cr, Ni, Al, Co, Mo, Ni.
Pipa baja karbon digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu LCS (low carbon steel) yang memiliki kadar karbon di bawah 0,25%, MCS (medium carbon steel) dengan kadar karbon 0,25%-0,6%, dan HCS (high carbon steel) yang memiliki kadar karbon 0,6%-1,4%. Perbedaan kadar karbon menyebabkan perbedaan sifat ketangguhan dan kekerasan pipa baja.
Pipa baja karbon umumnya digunakan dalam industri-industri pembangkit listrik atau pembangkit energi, industri hidrokarbon, industri kimia, dan berbagai industri lainnya yang menggunakan fluida dengan suhu dan tekanan yang ekstrem.
2. Pipa baja paduan (allow steel)
Baja paduan (alloy steel) tersusun atas berbagai elemen material dengan berbagai fungsi, yaitu sebagai berikut.
- Karbon berfungsi untuk menambah kekuatan (yield dan ultimate) dan kekerasan pipa.
- Silikon berfungsi sebagai deoxidizer yang mampu menangkap oksigen terlarut, menghindari porositas, dan meningkatkan castability.
- Mangan berfungsi untuk meningkatkan ketangguhan pipa. Kadar mangan di atas 0,8% cenderung membuat baja bersifat keras. Elemen ini juga berfungsi menangkap kotoran sulfur, menghilangkan kerapuhan pada besi sulfida, serta meningkatkan kekuatan pipa pada proses hot-work.
- Krom berfungsi meningkatkan ketahanan pipa terhadap abrasi dan aus serta suhu tinggi. Kadar kromium di atas 11,5% akan menghasilkan lapisan oksida yang stabil.
- Molibdenum juga berfungsi menambah daya tahan baja pada suhu tinggi.
- Nikel mampu meningkatkan sifat getas baja. Kadar nikel di atas 7% menyebabkan struktur atom pada baja menjadi austenit pada suhu kamar.
- Aluminium berperan dalam meningkatkan proses deoksidasi setelah dikombinasi dengan silikon.
- Tembaga berfungsi sebagai antikarat karena mampu meningkatkan ketahanan terhadap korositas.
- Vanadium berfungsi meningkatkan sifat mekanik pipa dan meningkatkan ketahanannya terhadap hidrogenisasi pada suhu tinggi.
Baja paduan berbeda dari pipa baja karbon karena mengandung 0,3% kromium (Cr), 0,3% nikel (Ni),dan 0,08% molibdenum (Mo). Baja paduan rendah adalah jenis baja paduan yang kandungannya kurang dari minimum persentase paduan yang didefinisikan. Contoh baja paduan rendah di antaranya 0.5Cr-0.5Mo (ASTM A P2 335), LCR-0.5Mo (ASTM A 335 P12), dan 1.5Cr-0.5Mo (ASTM PLL 335). Baja paduan menengah memiliki kandungan antara 3%-10% Cr, seperti 4 sampai 9Cr – 0,5 untuk IMO (ASTM A 335 P5 ke P9).
Baja paduan ini umumnya dipakai dalam industri yang menggunakan suhu dan tekanan tinggi seperti penukar panas dan tabung tungku, pembangkit listrik, juga reaktor kimia. Selain itu, pipa baja paduan juga banyak dipakai di industri dengan sifat fluida yang cenderung mirip.
Harga Pipa Baja 2018
Untuk memprediksi harga pipa baja 2018, ada baiknya kita menilik harga pipa baja di tahun ini terlebih dahulu. Harga pipa baja tergantung pada jenisnya, apakah berbentuk pipa tanpa pengelasan (seamless), dibuat dengan pengelasan (welded), atau dibentuk dengan cara casting sentrifugal dari logam campuran yang panas (ductile). Contohnya pipa seamless SCH 160 berdiameter ¾ inchi dengan panjang 6 m memiliki kisaran harga sekitar Rp510.000,00. Sementara pipa seamless berdiameter 12 inchi bisa mencapai sekitar 47 juta rupiah. Konsumen disarankan menggunakan produk pipa baja yang sudah berlabel SNI untuk keperluan industri karena sudah terjamin kualitasnya.
Ada banyak produsen pipa baja yang menawarkan harga yang bervariasi. Sebaiknya pilihlah perusahaan distributor pipa baja yang terpercaya, memiliki produk berkualitas baik, dan memberikan harga yang terjangkau. Harga pipa baja 2018 untuk keperluan pembangunan industri di tahun depan dapat dicek pada website distributor masing-masing atau dapat ditanyakan secara langsung melalui tim pemasaran. Menghubungi distributornya langsung juga akan mempermudah konsumen dalam menentukan produk pipa baja yang paling sesuai untuk keperluan industrinya.
Leave A Comment